Penyakit maag atau gastritis adalah kondisi yang terjadi ketika lapisan lambung mengalami peradangan. Penyebab utama dari maag adalah konsumsi makanan yang tidak teratur, stres, kebiasaan merokok, serta konsumsi alkohol dan kafein yang berlebihan. Meskipun gejala penyakit maag bisa terasa ringan, jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi yang serius. Berikut adalah 5 bahaya penyakit maag yang dapat terjadi jika tidak segera ditangani.
1. Luka pada Dinding Lambung (Tukak Lambung)
Salah satu bahaya utama dari penyakit maag yang tidak ditangani adalah munculnya tukak lambung atau ulcer. Tukak lambung adalah luka terbuka yang terbentuk pada dinding lambung akibat peradangan yang terus-menerus. Jika maag dibiarkan tanpa pengobatan, asam lambung yang berlebihan dapat merusak lapisan lambung, yang pada akhirnya dapat menyebabkan luka. Luka ini bisa sangat menyakitkan dan, dalam kasus parah, bisa menyebabkan perdarahan yang memerlukan perawatan medis segera.
2. Perdarahan pada Saluran Pencernaan
Maag yang tidak diobati dapat menyebabkan perdarahan di dalam lambung atau usus. Perdarahan ini sering kali terjadi pada tukak lambung yang sudah parah. Gejalanya dapat berupa tinja yang berwarna hitam atau muntah yang mengandung darah. Perdarahan saluran pencernaan ini adalah kondisi darurat yang memerlukan perawatan medis segera karena bisa mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan cepat.
3. Risiko Kanker Lambung
Penyakit maag yang berlangsung lama dan sering kambuh dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker lambung. Peradangan kronis yang terjadi pada lapisan lambung dapat menyebabkan perubahan pada sel-sel lambung yang akhirnya berpotensi menjadi kanker. Meskipun tidak semua orang dengan penyakit maag akan mengembangkan kanker, risiko ini jelas lebih tinggi bagi mereka yang tidak mendapatkan penanganan yang tepat dalam waktu yang lama.
4. Penyempitan Saluran Pencernaan (Stenosis Pilorik)
Jika penyakit maag tidak dikelola dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya penyempitan saluran pencernaan yang disebut stenosis pilorik. Penyempitan ini terjadi di bagian antara lambung dan usus halus, yang menghalangi aliran makanan. Gejala stenosis pilorik termasuk muntah terus-menerus, perut kembung, dan penurunan berat badan. Dalam kondisi yang parah, stenosis pilorik bisa memerlukan prosedur bedah untuk mengatasi penyumbatan yang terjadi.
5. Gangguan Pencernaan yang Kronis
Maag yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan masalah pencernaan kronis, seperti perut kembung, mual, dan sakit perut yang terus-menerus. Jika gejala maag tidak dikelola dengan baik, masalah pencernaan ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup. Gangguan pencernaan yang berlangsung lama juga dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi dalam tubuh, yang akhirnya berpotensi menyebabkan masalah kesehatan lainnya seperti malnutrisi.
Kesimpulan
Penyakit maag bukanlah kondisi yang bisa dianggap remeh. Meskipun sering dianggap sebagai gangguan ringan yang bisa hilang dengan sendirinya, jika tidak segera ditangani, penyakit maag dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti tukak lambung, perdarahan, kanker lambung, stenosis pilorik, dan gangguan pencernaan kronis. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengatasi maag sejak dini dengan mengubah pola makan, mengelola stres, dan mendapatkan pengobatan yang tepat. Jika Anda merasa gejala maag semakin parah atau sering kambuh, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.